Senin, 29 Agustus 2011

TAKBIR

Allahuakbar....Allahuakbar...
Laa'ilahaa'ilallah huallahuakbar....
Allahuakbar walillah'ilham...

Gema takbir berkumandang
Tak dapat terungkiri,
Jantung pun ikut bergema
Bagai lantunan lagu surga
Takbir membawa kemenangan

Allahuakbar....Allahuakbar...
Laa'ilahaa'ilallah huallahuakbar....
Allahuakbar walillah'ilham...

Hati bahagia,
Mendengar takbir...
Esok kita kembali Fitri
Menjadi setitik embun di pagi hari
Menghadap kiblat pusat dunia
Menyebut agung nama yg maha kuasa....

Mohon maaf lahir & batin
Segala ucap dan laku yg tak indah
Selamat menempuh kemenangan
IDUL FITRI 1432 H

DALAM HIDUP KU


Hidup ku tak pernah tenang dan tak lepas dari masalah
Dalam detik ku, ku rasa perih
Kian lama, kian meluap
Jadi beban yang tak dapat terhapus

          Tawa ku, hanya penutup pilu
          Hanya sekedar embun sesaat
          Tak dapat meredam seluruh beban
          Bahkan tuk menyentuh pun tidak

Dalam hidup ku tak ada sepercik nyawa yang berarti
Hanya coretan salah
Tak berguna, hanya sampah duniawi
Bahkan ku lahir, tak ada yang mengharapnya

          Dalam tidur pun ku tak dapat tenang
          Bahkan air mata ku tetap mengalir

Dalam hidup ku air mata takan pernah berhenti
Tuk ratapi betapa pilunya jiwa ku
Jiwa yang hampa akan senyum dan kasih sayang

CINTA DALAM DEKAP PELUKMU

Jumpanya Q rasa kau begitu menarik
Sambungnya kini Q rasa sayang...
Tak beralasan sayang Q pada mu
Ku rasa ini cinta yang sesungguhnya

Saat Q rangkul cintamu
Ka terasa begitu hangat
Tapi bertubi-tubi kau sakiti hati ini
Entah kenapa Q tetap bimbang
Q tetap sayang walau sakit terasa mendalam

Mungkin Q mati rasa padamu
Hanya padamu...
Karna Q terlalu sayang padamu

Dan....

Q ingin tidur dalam dekap pulukmu
Dalam pejaman mata terakhir
Dan ingin Q ucap kata cinta padamu
Cinta dalam dekap pelukmu

Yang Baru Aku Temukan


Sunguh ku tak mengira,
Yang ku temukan yang sempurna
Akhir dari segala pencarian...
Pencarian pengisi hati

          Ku tak sangka kau yg sempurna
          Baru kau yg ku pandang sempurna...
          Yang kulihat yang ku impikan
          Yang takan pernah terhapuskan dari memori

Kau lah yg selama ini ku cari
Kaulah yg begitu sempurna
Matamu, air yg bersihkan hatiku
Senyummu, udara yg melegakan jiwaku

          Andai dirimu tau,
          Kaulah yg kudamba....
          Kaulah yg kucari....
          Kaulah harapanku....

Ini bukan sebuah gombalan
Ini bukanlah kebohongan
Ini hatiku yg berkata...

          Biarakan puisi yg sampaikan padamu
          Biar katanya tak seindah pelangi senja
          Nadanya tak setenang embun pagi...

Tapi ini kesungguhan hati....

Minggu, 28 Agustus 2011

JALANMU SALAH UNTUKNYA

Bukan ia yg bodoh
Tapi alam yg menekannya
Menekan hingga tak mampu berkembang

          Bukan ia yg tak mampu
          Tapi alam yg membatasinya
          Membatasi langkah kakinya

Bukan ia tak punya mimpi
Tapi alam yg menentukannya
Menentukan jalan yg patut ia tempuh

          Bukan ia yg lemah
          Tapi alam yg mengekangnya
          Mengekang dirinya tuk lebih kuat

Kusadari,
Ini bukan salahnya
Ini bukan kehendaknya
Ini bukan mimpinya
Tapi ini pilihan "mu"
Dirimu yg tentukan pilihannya
Dirimu yg tak bisa kuhela
Yang tak mungkin ku cela

          Andai saja dirimu tau,
          Kau salah memilih jalan untuknya
          Yang membuat dirimu tersiksa akan pilihan untuknya

Dirinya yg kucintai, sungguh...
T'lah kau pilihkan jalan yg salah
Kau yg aku hormati

          Ku yakini,
          Ini semua akan kembali pada jalannya

SAKURA

Ku ketahui...
Kau mengagungkan ketulusan
Ku sadari...
Kau berpegang pada keiklasan
Ku mengerti....
Kau bertahan pada segala kekuranganku

          Tak ada lagi kutemui wanita sepertimu

Tapi...
Sakura yg dulu melekat pada dahannya
Kini telah berguguran
Dan biarkanlah....
Karna itu terlihat lebih baik untuk kini dan nanti

WAKTU DARI-NYA

Bila kau terdiam melihat waktu
Kau akan mengerti...
Betapa baiknya Dia memberi waktu
Untuk kau isi dengan hal yg berguna
Untuk mendapatkan ridho-Nya

          Tapi sayang...
          Kau terlalu banyak bersenang-senang
          Hingga lupa akan waktu
          Hingga akhirnya kau termakan waktu
          Dan tak ada lagi waktu untukmu

PUISI SISI LAUT

Mungkin kini kau tak disini
Tapi aku disini untukmu

          Dimana pasir putih terhampar
          Deruan ombak terhempas
          Angin berhembus merdu
          Dan dimana mentari mulai terbangun

Seperti yg kau lihat
Walau aku sendiri, kau tetap disini
Dalam hatiku,
Dalam memoriku

          Ku persembahkan untukmu
          Pasir putih yg hangatkanmu
          Deru ombak yg hempaskan emosimu
          Angin yg membawa kedamaian
          Dan sinar mentari yg tenangkan jiwamu

Diatas pasir putih yg terukir
Di hadapan ombak yg menjulang
Di bawah langit yg membentang
Ku utarakan padamu
Hatiku hanya untukmu
Kan ku biarkan pantai ini hantarkan puisiku untukmu
Dari hati yg terdalam,
Hanya untukmu...

#Latar pantai

BULAN YANG DULU

Bulan yg dulu bersinar terang
Menari bersama bintang
Kini telah redup
Dan bintang tak lagi berkelip

Akankah semua berakhir tanpa perih?
Atau harus terus bersedih
Dan tak dapat di raih dengan kasih?

Bulan ku, Ku rindu sinarmu
Ku ingin bintang yg dulu kembali berkelip
Pancarkan senyum mu yg damaikan jiwa ini

HITAM


Hitam malam,
Hitam alam kehidupan
Hitam terlukis,
Hitam perasaan hati
Hitam buta,
Hitam keheningan

                        Hitam tak s’lalu salah!
                        Hitam itu indah!
                        Pernahkah kau berpikir
                        Bagaimana dunia tanpa hitam?
                        Dunia menjadi hitam,
Membuat kita tenang

Tapi kenapa kau bilang
Hitam itu sial!
Hitam itu salah!
Hitam itu bahaya!
Hitam itu murka!
KENAPA???

                        Kurasa hitam itu indah
                        Tak seperti yang kalian pikirkan

Cobalah pikirkan,
Dengan hitamnya dunia
Janganlah pikirkan,
Dengan hitamnya kehidupan

CINTA YANG TERLAHIR DARI CINTA


Cinta bukanlah sekedar ucapan,
Apa lagi manis sebuah rayuan
Cinta adalah jalinan kehidupan
Cinta adalah hati dan perasaan

                        Meski tiada sering bersama
                        Meski tiada lagi bertemu
                        Meski tiada akan berkunjung
                        Meski telah pergi untuk selamanya

Bila kau rasa aku adalah milikmu
Berarti yang kau rasa bukanlah cinta
Tapi nafsu yang atas dasar cinta
Tapi, bila kau rasa aku sebagai anugrah Allah semata
Berarti yang kau rasa adalah cinta yang terlahir dari cinta

                        Mungkin dirimu tak tau apa itu cinta yang terlahir dari cinta
                        Tapi dirimu akan mengerti
                        Bila kau benar-benar mencintaiku
                        Tapi bila dirimu mencintaiku,
                        Dengan cinta yang atas dasar nafsu
                        Dirimu takan temukan arti yang sesungguhnya

Bila kau cintaiku atas dasar nafsu
Lebih baik akhiri saja ikatan ini

                        Pahamilah cinta apa yang kau rasa
                        Ku yakin kau yang terbaik untukku

GELAP


Gelap!

Gelap mata menatap masa depan
Bayang hilang ditelan gelap hingga raga
Hening semilir hawa hati
Tak ada yang menjulur

                        2 titik terang
                        Mana yang benar?
                        Kuluar atau cahaya?
                        Ujung kegelapan atau bintang?
                        Kecil atau jauh?
                        Melangkah atau berhenti?

Bantu aku. . .
Mana yang benar?
Tempuh atau terima?

                        Ku mohon beri tau aku!
                        Ku dalam gelapnya kehidupan!
                        Apa jawabmu?

WAKTU


Waktu terus bergulir dengan tenang
Malam berganti siang
Siang berganti malam
Saat itu tercipta
Sayangku bertambah padamu

                        Sayang dan cintaku padamu
Takan pernah pudar oleh waktu
Takan menjauh dari sisimu
Takan pernah berpaling ke lain hati

Walau banyak wanita
Tapi tak ada yang bisa mengetuk
Dan masuk dalam hati ini

                        Hanya dirimu yang bisa hiasi hati ini
                        Dengan sempurnanya cintamu
                        Dalam pandangan mataku
                        Hanya kamu yang sempurna

Engkaulah yang paling berharga
Engkaulah yang terbaik

                        Dirimu adalah anugrah,
                        Yang diberikan Allah padaku
                        Yang tercipta tuk dampingiku
                        Semoga semua ini berjalan sampai nanti

TUGAS KU TELAH USAI


Janji yang suci dan tulus ku nyanyikan
Pengorbanan ku sembahkan untukmu
Pengertian ku ukir di hatimu
Kasih sayang ku tumpahkan untukmu
Yang ku rasa hanyalah:
Kesabaran akan penghianatan yang kau teteskan

            Penghianatan akan kasih
Kusimpan dan ku kubur dengan sabar ku
            Kebohonganmu ku tutup dengan rapat dalam dosa ku
            Takacuh mu ku anggap lantunan alam

Tulisan hatimu, buat ku yakin akan cintamu
Lisan hatimu, buat batin ku tenang dalam kesunyian
Dekatnya ragamu, kecewakan ku saat berjumpa

            Saat kau tersenyum, ku tak mengerti apa yang kau rasa sesungguhnya
            Saat kau menatap ku, sinar matamu menusuk hati
            Saat kau terdiam, hati ini merintih perih, retak

Kehadiranmu dalam hidup ku
Adalah tugas bagi ku
Untuk menjaga dan menuntunmu
Tapi kini telah dipatahkan dengan penghianatanmu

            Kini. . . . .
            Tugasku telah usai untuk dirimu
            Karena kau telah menjadi anugrah yang lenyap dalam hidup ku

Dan kini. . . . .
Ku menunggu tuk tugas yang lebih baik
Untuk menjaga penggantimu kelak dikemudian hari
Saat ku telah pergi dari semua orang yang kusayang

            Kau penghianat cinta

Dan

            Kau tak mengerti apa isi hati

TUHAN, AKU LELAH


Tuhan, aku lelah
Tolong diamkan hati
Agar tak takut
Agar tak cemas

                        Terowongan gelap didepanku
                        Membayang dari pagi ke pagi
                        Dari siang ke siang
                        Dari malam ke malam

Katamu, datanglah kepadaku
Semua yang letih, lesu dan berbeda berat
Ku akan memberi kelegaan kepadamu

                        Tapi letih dan beban beratku tak kunjung menipis
                        Karena ku memang tak datang kepadamu

Tuhan, ku lelah
Kini ku datang, bukalah pintu surgamu

TAK BERKURANG


Cinta tak tertera
Awalnya, hanya butiran kristal
Hanya bumbu kehidupan
Bila cinta diresapi kepercayaan
Kan jadi kristal indah nan kokoh

                        Cintaku dulu tak menentu padamu
                        Kini utuh dan kokoh
                        Nyata, jelas terasa, yakinkan pada hati
                        Bahwa ku sungguh cinta padamu dengan segenap hati

Saat cinta semakin membara
Entah kenapa hati ini
Merubah aku padamu,
Tanpa ku sadari
Tapi, bagiku itu salah

                        Sungguh aku semakin yakin dengan cinta ini
                        Rasa takut makin besar akan kehilanganmu
                        Ku harap kau mengerti
                        Cintaku tak terkikis,
                        Walau hanya setetes darah
                        Cintaku meluap dari waktu ke waktu

TERSENYUMLAH


Tersenyumlah
Hati ini layu tak mengenal senyummu
Bagai bunga yang kehausan

                        Bunga yang merindu kupu-kupu,
                        Tuk menemani hidupnya

Begitu pula denganku
Membutuhkanmu yang s’lalu tersenyum
Agar ku tetap semangat dalam hidup
Walau bukan untuk ku

Kembangkanlah sayapmu
Jadilah kupu-kupu yang menawan hati
Jangan kau berhenti tersenyum untukku
                        Seperti kupu-kupu yang setia pada bunga

Tersenyumlah. . . . .
Jangan kau hentikan senyummu

                        Bangkitlah jadi kupu-kupu yang hiasi alam
                        Agar alam tak menjadi sepi seperti hatiku saat ini

TENTANG DIRIMU


Dirimu yang hadir dalam lembar hidupku
Gantikan masalalu yang ku rindukan
Sayangku padamu kini
Melebihi sayangku padanya

                        Dirimu yang kini s’lalu ada dalam hatiku
                        Temani hati dikala kelam datang
                        Usir rasa gundah dalam hatiku
                        Jadi intan yang hiasi jalan hidupku

Dikala kau datang menghampiri
Hati jadi tenang dalam keheningan
Dikala kau terdiam disampingku
Hancur, hancur, dan hancur hati ini!
Ku tak ingin lihatmu pergi walau sekejap
Ku tutup mata dan hati saat kau pergi
Agar hatiku tak hancur

BULMA


Ini sepi
Tanpa ada rasa yang terhampar
Hampa berhembus di telinga
Hati bernyanyi sedu
Merasa kehilangan
Hanya bulma yang menawan
           
Bulan bergulir
Malam membentang gelap
Dingin dalam kegelapan dewi
Berteman bintang yang ramai
Temani dalam tidur

Matahari melambai
Siang beranjak cerah
Dengan panasnya cahaya agung
Berteman awan putih
Terangi langkah

            Itu teman ku
            Hari kujalani dengan mereka,
            Tanpa ada yang lain
            Sejati temani tanpa lepas jauh

Bulma merangkai hari ku
Meski sepi terasa melilit
Terimakasih ya tuhan
Kau telah ciptakan bulma untuk ku
Untuk jiwa yang hampa

AIR DAN LANGIT


Bagaikan air dan langit,
Ibarat tak mungkin bersatu
Tapi mereka bersatu
Lindungi insan dalam dunia

Air. . .
Ia hidup
Hidup tuk insan  bernyawa
Menjadi obat, bila diberi do’a
Menjadi musuh, bila dihentak
Menjadi racun, bila tak iklas


Tak banyak orang tau
Bahwa air tu hidup
Tapi tak bernyawa
Hingga akhir jaman

Langit tu mati tapi kuasa
Lindungi bumi dari kemusnahan,
Lindungi dari teriknya matahari
Mengunci udara tuk kehidupan
Tapi sayang, yang dilindungi tak melindungi
Perlahan bagai tak bersalah
Sungguh amat tak berterimakasih!

Langit tetap bertahan membentang
Agar peradaban tetap ada
Langit hancur. . .
Bumi musnah. . .

Air dan langit
Indahkan bumi ini
Tapi manusia merusaknya

TAK ACUH


Semula, kau sapa aku
Semula, kau tegur aku
Semula, kau ingatkan aku
Semula, kau bangkitkan aku

                        Kini, ku balas dengan ketulusan hati
                        Dan tanpa beban meradang
                        Ku berikan waktuku,
                        Untuk senyum mu

Tapi kenapa,
Saat itu terjadi, kau berubah
Takacuh tanpa rasa
Tanpa rasa bersalah

                        Kau takacuh pada ku,
                        Tanpa kau pikirkan hatiku
                        Tapi kau pikirkan egomu

Kau bilang,
Aku tak mau jauh darimu
Tapi saat ku dekatmu
Kau takacuhkan diriku bagai sampah

                        Tak perhatikanku walau terlihat
                        Tak dengarkanku walau terdengar
                        Tak rasakanku walau terasa

Sungguh takacuhnya dirimu
Sampai kau tak hiraukan nyawaku